Lagi dan lagi, pada hari 1 Juni 2022 sebagai Hari Peringatan Pancasila terdapat kabar politik terbaru. Kabar itu mengenai Koalisi Gerindra dan Nasdem. Artikel kali ini akan mengulas berita politik tersebut dengan tuntas dan jelas. Langsung saja baca beritanya ini!
Pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, memunculkan spekulasi koalisi dari kedua partai itu untuk pemilu tahun 2024. Pengamat tersebut menilai bahwa Surya Paloh dan Prabowo Subianto mempunyai cara pandang serta model pendekatan berbeda dalam hal politik.
Kata Umam telah menyatakan “Ingat, salah satu pihak yang terus mengatakan bahwa eksploitasi politik identitas di Pilpres 2019. Selain mantan presiden SBY waktu itu adalah Surya Paloh”. Apalagi, Surya Paloh juga sebagai ketua umum parpol koalisi pemerintah yang merasa terbebani dengan usulan masuknya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Jadi, cairnya keadaan silaturahmi Paloh dan Prabowo hari ini, sejatinya diletakan pada atas politik kebangsaan berbeda secara fundamental. Namun, dalam hal politik selalu ada kemungkinan,” tambah Umam.
Inilah Alasan Koalisi Gerindra dan Nasdem Menurut Pengamat!
Pertemuan antara dua tokoh besar itu telah memunculkan spekulasi koalisi Gerindra dan Nasdem. Hubungan politik antara Surya Paloh dan Prabowo Subianto, terbangun sajak keduanya menjadi kader Partai Golkar. Sehingga kedua tokoh populer ini keluar dan membentuk partai masing-masing.
Berbekal kedekatan itulah, Umam meyakini pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto bukan hanya seremonial saja. Akan tetapi juga ada kaitannya dengan penjajakan koalisi menuju Pilpres 2024. Namun kemungkinan itu akan semakin menyempit ketika pengharapan keduanya jauh berbeda.
“Paloh salah satu ketua umum partai politik sejak awal ingin menjadi king maker. Sehingga ia tidak mau langkahnya dikunci pihak-pihak yang ingin mencalonkan presiden diri mereka masing-masing.” Ungkapanya. Sebelumnya, Prabowo Subianto datang ke Gedung Nasdem Tower dalam rangka memenuhi undangan makan siang dari Surya Paloh sendiri.
Prabowo mengatakan dalam pertemuan itu tidak ada agenda kasus yang dibahas. Ia telah mengaku hanya undangan makan siang bersama Surya Paloh sebagai teman lama. “Tidak adanya agenda khusus, Saya diundang kawan saya, ya, saya datang, makan siang.” Kata Prabowo Subianto.
Terlepas dari adanya peluang koalisi yang sempit, Umam memprediksi pertemuan Prabowo dan Surya Paloh mempunyai agenda yang tidak melanggar secara politik. Untuk meminimalkan potensi gesekan di akar rumput ketika berada koalisi dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti.
Paloh memang sebagai ketua umum partai politik sejak menjadi king maker. Sehingga tidak mau bahwa langkahnya terkunci oleh pihak yang ingin mencalonkan presiden diri mereka masing-masing. Alasan itulah juga menyebabkan Partai Nasdem tidak menyepakati ajakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu seperti Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Parta Amanat Nasional.
Sehingga proses rekonsiliasi politik pasca pemilihan presiden 2024 dapat dilakukan lebih efektif. Jadi itu tadi ulasan dari koalisi Gerindra dan Nasdem secara lengkap dan detail. Ya, pilpres tahun 2024 memang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia.