Hype, Korea  

Rumah Adat Korea Selatan, Hanok. Ada yang Sudah Tahu?

Hanok, Rumah Adat Korea Selatan yang Jarang Orang Tahu

Rumah adat korea selatan yang disebut dengan rumah hanok. Tentunya, bagi pecinta drama korea rumah ini sudah tidak asing lagi bukan? Bangunan rumah adat ini sangat khas dengan atapnya yang melengkung keluar dan pagar kayu yang menyerupai pintu gerbang kecil.

Desain dari rumah Korea (Hanok) mencerminkan tentang hubungan spiritual antara manusia dengan alam.

Rumah Adat Korea Selatan
Sumber: i-gen.co.id

Struktur bangunan dari rumah hanok membawa kesan untuk kembali pada kehidupan yang lebih sederhana dan tenang. Hal ini berbeda dengan arsitektur barat dan modern yang umumnya menampilkan desain yang nampak mencolok dari sekelilingnya.

Karena itulah desain arsitekturdari rumah Hanok disebut sebagai cikal bakal dari arsitektur ramah lingkungan. Yang dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia agar semakin sadar dengan lingkungan sekitar.

Karakteristik Rumah Adat Korea Selatan Hanok

  1. Menggunakan material dari bahan alam
    Seperti halnya rumah tradisional lainnya, rumah adat Hanok tersusun dari material yang mudah dijumpai di alam sekitar.Material ini meliputi material kayu, tanah, batu, hingga rumput. Struktur rangka dari rumah dan maru terbuat dari material kayu. Sementara untuk material batu digunakan untuk material konstruksi alat pemanas ondol.

    Kemudian, atap rumah tradisional Korea ini dibuat dari genteng (giwajib) atau bisa juga dari jerami (chogajip). Lalu, untuk bagian lantai dan dinding konstruksinya menggunakan bahan dasar tanah liat.

    Tidak terdapat bahan buatan yang terlibat dalam konstruksi rumah Hanok. Sehingga, rumah ini 100% alami, dapat terurai secara hayati dan mengalami daur ulang.

  1. Desain yang menyesuaikan kondisi alam
    Arsitektur rumah adat Hanok umumnya dibangun menghadap ke timur ataupun ke selatan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh pencahayaan matahari yang maksimal. Tak, hanya itu, desainnya pun juga mempertimbangkan perubahan musim yang terjadi di Korea.

    Berat atap dari rumah hanok tidak bersandar pada dinding rumah, melainkan pada struktur kayu bangunan, supaya dinding rumah dapat dinaikkan. Sehingga , pada  bulan saat musim panas yang menyengat, dinding rumah dapat diangkat untuk menurunkan suhu ruangan.

  2. Struktur rumah berbeda mengikuti lokasi bangunan
    Arah rumah tradisional Korea daapt dilihat dari mata angin serta memperhatikan posisi gunung dan sungai. Posisi rumah Hanok secara ideal harus membelakangi gunung dan berhadapan dengan sungai. Hal ini dilakukan agar udara segar leluasa masuk ke dalam rumah. Selain itu, bentuk Hanok juga berbeda tergantung dari daerahnya.

    Di Korea bagian utara musim dingin akanlebih lama maka, dari itu bentuknya menyerupai persegi tertutup. Tujuan dari desain ini adalah untuk menahan angin serta menjaga rumah agar tetap hangat. Di Korea bagian tengah, ruangan disusun membentuk rumah letter L.Di Korea bagian selatan yang musim panasnya lebih lama, bentuk rumah Hanok dibuat memanjang menyerupai huruf I agar angin mudah untuk keluar masuk.

  1. Memiliki sistem penghangat ruangan(ondol)
    Hidup di negara yang memiliki 4 musim membuat masyarakat Korea harus siap siaga dengan perubahan suhu yang ekstrim. Saat musim dingin datang, terdapat satu bagian rumah yang menjadi tumpuan yaitu ruangan dengan sistem penghangat atau Ondol.

    Sistem penghangat yang berada di bawah lantai akan memanfaatkan dapur untuk menciptakan hawa panas. Karena itulah posisi dapur di rumah tradisional Korea ini lebih rendah daripada ruangan lainnya.Dapur di rumah tradisional Korea masih menggunakan tungku sebagai kompor, dan kayu untuk membuat api. Saat proses memasak didapur maka, asap dan udara panas akan mengalir menuju ke bawah lantai.

    Lalu lantai yang terbuat dari kayu serta tanah liat akan mempertahankan panas tersebut. Inilah yang dinamakan sistem ondol pada rumah hanok.

Semoga ulasan kali ini bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *